Adanya penurunan angka Covid-19 di seluruh Indonesia memberikan angin segar. Pemerintah memberlakukan sejumlah perubahan kebijakan terkait Covid-19. Ketika angka Covid tinggi, PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) pun diterapkan demi mengurangi potensi kerumunan dan mencegah penyebaran virus Covid-19. Setiap wilayah terbagi berdasarkan level tertentu. Dari level yang paling tinggi sampai paling rendah. Selain itu, banyak juga perkantoran yang menerapkan sistem WFO (Work From Office).
Mengutip dari Detik.com, kini sebagian besar wilayah Indonesia sudah berada di level 1 dan level 2. Sejumlah kebijakan dan pelonggaran pun mulai berlaku. Di wilayah Jakarta yang berada di level 1, perusahaan sudah boleh menerapkan WFO dengan kapasitas 100%.
Kantor yang memberlakukan WFO pun karyawannya wajib sudah vaksin dan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi di pintu masuk dan keluar kantor.
Dengan semakin banyaknya wilayah Indonesia yang berada di level 1 dan level 2, maka akan semakin banyak pula kantor yang kembali memberlakukan WFO. Tentu saja ini akan memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia.
Apa Dampak WFO Pada Bisnis Kamu?
Mengacu pada Bisnis.com, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 mencapai 5,01% secara tahunan. Dari data BPS ini membuktikan bahwa sektor lapangan usaha dan komponen pengeluaran sudah mendekati level normal, sama seperti masa sebelum pandemi pada tahun 2019. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan bahwa sektor transportasi, pergudangan tumbuh 15,79% karena adanya perbaikan mobilitas dan pertumbuhan e-commerce. Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,34% karena adanya pengaruh mobilitas masyarakat dan konsumsi di sektor tersier.
Harapan dengan semakin berkurangnya kasus Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia, akan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal selanjutnya.
-
WFO Meningkatkan Produktivitas Masyarakat
Pemberlakuan aturan WFO akan meningkatkan produktivitas masyarakat. Karena memang tidak semua bidang pekerjaan bisa dikerjakan di rumah atau menggunakan sistem WFH. Beberapa profesi seperti pekerjaan administrasi kantor (bagian sekretariat, keuangan, pelayanan konsumen), jasa transportasi, pekerja pabrik, retail, dan pelayanan di rumah sakit harus tetap masuk ke tempat kerja. Selama penerapan PPKM level 3 dan level 4, sejumlah pekerjaan di sektor tersebut mengalami penurunan produktivitas karena karyawan tidak 100% bekerja. Ini termasuk juga dengan jenis pelayanan publik di kantor pemerintahan. Ketika diberlakukan WFH bagi ANS, sejumlah pelayanan publik jadi sedikit terganggu.
Dengan adanya WFO, sektor di atas akan bisa bekerja 100% sehingga produktivitas pun akan bertambah.
-
Pola Belanja Masyarakat
Ketika pandemi terjadi terjadi perubahan besar pada pola belanja masyarakat. Sistem belanja online mengalami peningkatan besar-besaran. Mengutip dari CNBC Indonesia, hasil riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM), pada tahun 2020 tercatat sebanyak 42,1% konsumen belanja secara online.
Walau sekarang banyak wilayah Indonesia ada pada level 1 dan level 2 di mana boleh menerapkan WFO, tetapi diperkirakan pola belanja online tidak akan mengalami penurunan. Mengutip Kontan, Benny Soetrisno, ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan masyarakat sudah mulai terbiasa dengan pola belanja online. Dengan kata lain, pelaku bisnis UMKM harus tetap mempertahankan sistem penjualan lewat online karena masyarakat sudah terbiasa dengan cara ini.
Ia juga mengatakan, seiring dengan makin banyaknya mall yang buka, secara perlahan pola belanja masyarakat offline mulai meningkat sejak akhir tahun 2021. Begitu pula selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, masyarakat semakin sering datang ke pusat perbelanjaan. Mengacu dari Tirto, APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia) mencatat selama Ramadan dan Idul Fitri 2022 ada peningkatan pengunjung sebanyak 30% karena sudah tidak ada lagi pembatasan jumlah pengunjung dan jam buka mall yang semakin panjang. Diperkirakan tren belanja offline akan kembali bangkit secara perlahan.
Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.
Masyarakat yang dulu masih khawatir berbelanja secara offline secara sudah lebih berani datang ke mall dan berbelanja. Memang, banyak masyarakat yang merindukan pengalaman berbelanja di mall di mana mereka bisa melihat dan memegang langsung barang yang mereka cari.
Para pekerja kantoran akan kembali dengan kebiasaan mereka mampir di Mall pada jam istirahat makan siang atau selepas jam kantor.
Dengan kata lain, bila kamu memiliki toko offline di gerai Mall atau pertokoan tidak ada salahnya mulai mengaktifkan kembali. Gunakan kesempatan ini untuk memberikan promo belanja bagi mereka yang datang ke konter kamu. Tingkatan pelayanan selama di toko dan berikan pengalaman berbelanja secara offline yang menyenangkan pada konsumen.
-
Kesehatan Tetap Penting
Pandemi secara tidak langsung sudah memengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia. Kini orang-orang lebih sadar pada kesehatan. Menurut Bisnis.com, survei BPS mengatakan sejak pandemi berlangsung 51% belanja masyarakat dialokasikan untuk bahan makanan, 20% untuk kesehatan. Selain untuk membeli masker, vitamin dan suplemen akan masih menjadi barang-barang yang dicari oleh masyarakat. Selama Covid-19 belum punah dari muka bumi, orang akan tetap menomorsatukan kesehatan mereka.
Walau sudah kembali WFO, masyarakat tidak akan berhenti membeli produk kesehatan. Bagi kamu yang memiliki UMKM berkaitan dengan produk kesehatan, gaya hidup sehat ini akan memberikan banyak keuntungan. Siasati dengan menawarkan promo, diskon atau paket bundling untuk sejumlah produk favorit. Kembali bekerja di kantor, masyarakat masih tetap membutuhkan masker, hand sanitizer dan desinfektan.
-
Bisnis Kuliner Tetap Moncer
Bisnis kuliner adalah bisnis yang tidak pernah padam pesonanya. Semua orang pasti butuh makan dan minum. Selama pandemi, sektor kuliner menduduki penjualan online tertinggi. Melansir dari Liputan6, data Apkulindo (Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia) mencatat transaksi kuliner secara online naik sampai 350% sampai April 2021. Walau sistem WFO kembali berlaku, nampaknya bisnis kuliner online akan tetap jadi trend. Masyarakat yang selama dua tahun ini sudah terbiasa dengan gaya pesan online akan terus melakukannya. Yang berbeda hanya lokasi saja. Kalau selama WFH pekerja kantoran minta pesanan antar ke rumah, sekarang pesanan ke kantor.
Namun, sistem WFO akan memberi peluang pula pemilik restoran dan cafe karena budaya makan di tempat akan kembali hidup. Pada jam makan siang atau sepulang kantor, mereka akan mampir di restoran, kantin untuk membeli makanan. Bagi kamu yang memiliki restoran atau rumah makan di daerah perkantoran, kondisi ini akan memberikan banyak keuntungan.
-
Perubahan Kebutuhan Fashion dan Kecantikan
Selama pandemi di mana pekerja kantoran terpaksa melakukan WFH menyebabkan terjadinya pergeseran perubahan kebutuhan fashion dan kecantikan. Bekerja di rumah tidak membutuhkan baju kantor. Selama pandemi mereka akan membeli outfit yang nyaman dan cocok dalam segala suasana mulai dari mengerjakan pekerjaan rumah sampai rapat virtual. Bagi para pekerja perempuan, mereka tidak terlalu memperhatikan urusan kecantikan seperti make up dibandingkan ketika mereka bekerja di kantor. Dengan keterbatasan ekonomi, pekerja pun mengurangi prioritas untuk belanja make up.
Adanya aturan WFO tentu akan merubah kebutuhan fashion. Belanja busana-busana kantoran dan juga make up akan kembali meningkat. Para pekerja kantoran akan meng-update baju-baju kantor, make up yang selama dua tahun ini tidak tersentuh. Ini akan memberikan banyak keuntungan bagi kamu yang memiliki bisnis fashion dan make up.
-
Perubahan Penggunaan Paket Data
Kebijakan WFH selama pandemi menyebabkan ada peningkatan penggunaan internet di rumah. Mengacu dari Republika, data BPS mencatat terjadi peningkatan penggunaan internet selama masa pandemi. Terjadi peningkatan kebutuhan pulsa sebanyak 56,55% dari masa sebelum pandemi. Tentu saja setelah penerapan WFO, kebutuhan pulsa atau internet di rumah akan mengalami pengurangan. Bagi kamu yang berbisnis pulsa di kompleks perumahan, tentu sedikit banyak ini akan mempengaruhi bisnis.
Bagaimana apakah kamu sudah siap untuk menghadapi perubahan WFH menjadi WFO? Dan dampak WFO bagi bisnis? Apa pun bisnis UMKM yang kamu miliki, tetap perlu beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada agar bisnis tetap berjalan dengan baik.
Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.