Dalam merintis usaha apapun, baik kuliner, penyedia jasa, maupun bisnis pakaian anak, tidak aneh bila bisa ditemukan ada cerita unik dan inspiratif dari para pelakunya. Apalagi bila rintisan bisnisnya dimulai dengan modal yang seadanya. Salah satunya, cerita sukses dari Ibu Eli, pemilik bisnis pakaian anak Ardana Shop asal Pasuruan, Jawa Timur. Memulai bisnis kecil-kecilan dari rumah, kini usaha Eli berkembang pesat berkat kegigihan dan kerja kerasnya. Niatnya untuk selalu memberikan pelayan terbaik kepada setiap pembeli bisa jadi trikmu juga dalam berbisnis. Agar lebih semangat dan terinspirasi, yuk, simak kisah sukses bisnis pakaian anak ala Ardana Shop berikut ini!
Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.
Bermula dari Dropshipper
Bisnis dropship saat ini sudah menjamur di mana-mana. Tapi di akhir tahun 2009, saat Eli mulai bisnis pakaian anak, istilah dropshiper belum banyak yang tahu. “Waktu itu rumah saya masih di daerah terpencil, tetangga masih jarang, jauh dari mana-mana. Tetapi saya ingin mencari uang tambahan tapi bisnis apa ya…,” kenang Eli. Sebagai karyawan sebuah SMKN di Pasuruan, ia merasa butuh penghasilan tambahan. Ia juga merasa punya banyak waktu setelah pulang bekerja. “Karena saya punya dua anak, jadi tidak mungkin untuk kerja di luar rumah. Jadi saya cari-cari pekerjaan apa yang bisa dilakukan dari rumah,” jelas Eli.
Setelah googling, sebuah situs pakaian anak di kota Surabaya menarik perhatiannya. “Saya terus minta izin kepada yang punya toko, boleh tidak foto-fotonya saya pakai buat jualan. Setelah dapat izin baru saya upload di Facebook,” cerita Eli. Usaha coba-coba ini memang tidak segera memberikan hasil berlimpah. Usaha bisnis pakaian anak dengan label Ardana Shop ini terbilang baru membuahkan hasil di tahun 2010 saat ia berhasil mendapat pembeli pertama.
Melihat barang dagangannya laku akhirnya membuat Eli semakin bersemangat menjalani bisnis pakaian anak di Facebook. Banyak grup jual beli yang ia ikuti, tujuannya untuk tambah banyak teman baru serta belajar cara berjualan online. “Saya pikir lucu juga, yang beli sama saya banyak yang dari luar Jawa, sedangkan tetangga saya tidak ada yang tahu kalau saya jualan. Kelihatannya saya cuma tidur-tiduran main ponsel setiap hari,” ujar Eli mengenang saat ia mulai berbisnis.
Kenapa Bisnis Pakaian Anak
Setelah merasa berhasil mengembangkan bisnis pakaian anak di Facebook dan modal sudah terkumpul, Eli berpikir untuk mengembangkannya lebih lanjut. Melalui pedagang grosir dan importir, produk yang ia jual semakin banyak. Tidak hanya lewat Facebook, ia juga mencoba untuk berjualan lewat website dan juga melalui grup WA. Di tahun 2015, akhirnya ia pun mulai berjualan di marketplace. “Tapi waktu saingan produk impor makin banyak dan harganya murah-murah. Jadi sekarang saya pilih berjualan produk lokal saja dari brand yang saya tahu kualitasnya bagus,” jelas Eli.
Kenapa memilih bisnis pakaian anak? “Karena anak saya kan, waktu itu masih kecil-kecil, saya pikir kalau tidak laku, ya biar dipakai sendiri. Saya orangnya tidak modis, jadi saya tidak mengerti kalau harus jualan pakaian wanita,” kata Eli. Ia sempat mencoba berjualan pakaian wanita yang sayangnya tidak laku, hingga ia pilih untuk fokus pada bisnis pakaian anak saja.
Manjakan Konsumen
Saat ditanyakan apa resep suksesnya menjaring konsumen dalam bisnis pakaian anak, Eli menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan setiap konsumen. Baik itu pelanggan lama maupun konsumen baru. “Saya senang berjualan karena selain dapat uang juga dapat kenalan baru. Setiap pembeli saya anggap seperti dapat saudara, jadi dipikirkan bagaimana cara menyapanya, juga cara komunikasinya. Juga saya kasih diskon, kasih gift dan lain-lain,” jelas Eli.
Saat ini, persaingan dalam bisnis pakaian anak makin banyak, karena itu pelayanan terbaik, diskon, dan hadiah untuk konsumen penting bagi pemilik Ardana Shop ini untuk membuat konsumen kembali datang berbelanja di tokonya. Patokan harga juga ia usahakan tidak terlalu tinggi, meski risikonya margin keuntungan ia tidak ambil terlalu besar. “Saya ambil untung kecil saja, saya lebih senang lihat barang cepat laku walaupun untungnya tidak besar,” kata Eli.
Selain berjualan pakaian anak, Ardana Shop juga menawarkan beragam mainan anak dan perlengkapan bayi. Meski demikian, masih saja ada kendala yang dihadapinya. Pengiriman mainan anak ini yang sering menjadi kendala, terutama masalah handling oleh kurir. Ia sering dapat keluhan dari konsumen yang menerima mainan anak dalam keadaan rusak. “Sebenarnya masalahnya ada di ekspedisi, tapi konsumen sudah pasti tidak mau tahu, jadi ya kami kirim gantinya. Apa tidak takut rugi? Tidak, karena berbisnis ya pasti ada untung ruginya,” kata Eli. Yang penting buatnya, konsumen puas berbelanja di tempatnya dan jadi langganan.
Gabung dengan Lummoshop
Di masa pandemi lalu, Eli merasa penjualan dari bisnis pakaian anak mulai menurun. “Mungkin karena anak-anak jadi jarang keluar rumah, jadi ya buat apa beli baju baru,” kata Eli. Tapi ia juga buka tipe orang yang senang berdiam diri tanpa usaha, maka mulailah ia mencari cara berjualan online baru. Saat itu ia menemukan aplikasi penghubung bisnis bernama Lummoshop yang saat itu masih bernama BukuKas. Maka mulailah ia bergabung dengan BukuKas. “Waktu itu fiturnya masih sederhana sekali, saya senang banget kok ada aplikasi yang baik banget ya, yang mau ngajari saya macam-macam,” kata Eli.
Keuntungan lain dari gabung dengan Lummoshop yang dirasakannya adalah ia jadi lebih mudah berbagi katalog produk. Kalau sebelumnya Eli harus menyebarkan foto-foto produk satu persatu melalui WA atau FB, kini ia tinggal berbagi link katalog produknya kepada calon konsumen. Fitur Lummoshop yang semakin lengkap sangat membantu kelancaran bisnisnya. Berjualan baju dan mainan anak kini dirasanya semakin mudah meski ia tinggal di kota kecil. Pengiriman barang juga lancar hingga ke konsumen yang berada di desa kecil.
Bagusnya lagi, kini Lummoshop juga sudah makin terintegrasi dengan marketplace sehingga pebisnis semakin mudah terhubung dengan konsumen.
Tips Sukses Bisnis Pakaian Anak
Buat kamu yang ingin mulai bisnis pakaian anak, Eli punya beberapa tips sukses berbisnis, di antaranya:
- Jujur, baik kepada konsumen maupun kepada supplier agar hubungan baik selalu terjaga dan orang tidak kapok berbisnis dengan kamu.
- Ramah pada pelanggan, kalau ini sih tidak perlu dibahas lagi. Penjual yang tidak ramah bakal ramai menuai hujatan dan akhirnya sepi pembeli.
- Jangan membagikan hal negatif di media sosial, saat berjualan kamu pasti akan bertemu beragam jenis konsumen. Salah satunya konsumen yang bikin emosi naik. Simpan kekesalan kamu ini untuk diri sendiri tidak perlu curhat di media sosial yang dampaknya bisa saja malah negatif untuk toko online kamu.
- Jangan mudah menyerah, bisnis pasti ada naik turunnya, jika bisnis sedang sepi jangan terus jadi putus asa. Jalani terus dengan semangat dan doa, pasti sukses akan datang.
- Manfaatkan momen spesial, misalnya momen hari raya/libur yang biasanya banyak konsumen mencari baju anak. Berikan promosi khusus agar konsumen makin tertarik.
- Terus tambah ilmu, agar wawasan bisnis berkembang. Bisa dengan baca artikel di internet atau ikut workshop dan seminar bisnis.
“Berbisnis itu menyenangkan karena wawasan kita jadi tambah luas, kenal dengan banyak orang dari banyak daerah bahkan ada yang sudah seperti saudara sendiri. Meskipun tetap saja ada kritik maupun konsumen yang complain, tapi tidak perlu diingat-ingat atau mengeluh, ambil positifnya saja,” kata Eli.
Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.
Bisnis pakaian anak dari rumah dengan modal kecil juga bisa kok, sukses dan berkembang jadi besar seperti yang dilakukan Eli. Selama kamu siap kerja keras dan pantang menyerah, tidak perlu takut gagal. Yuk, mulai bangun bisnismu!