Kualitas produk menjadi salah satu alasan konsumen bertahan atau pergi. Dari sisi konsumen, mereka menginginkan kualitas terbaik dengan harga seterjangkau mungkin. Pun dari sisi pebisnis. Adalah wajar kalau kamu ingin menjual produk berkualitas dengan harga “membumi” sehingga bisa laris manis penjualannya. Apa artinya memproduksi barang berkualitas jika tak ada yang membeli karena harganya terlalu tinggi?
Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.
Tapi, di sisi lain, semua tahu “ada harga, ada rupa”. Untuk mendapatkan kualitas produk terbaik, usahanya tak bisa “kaleng-kaleng”. Imbasnya adalah harga yang jadi tak bisa murah meriah. Ehm, seolah paradoks, ya. Nah, daripada bingung, lebih jelas mengenai kualitas produk ada di artikel ini. Lanjutkan membaca, ya!
Memahami Kualitas Produk
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstong, dalam buku mereka berjudul “Dasar-dasar Pemasaran”, kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk untuk mengoptimalkan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketelitian, kemudahan dalam mengoperasikan, serta faktor-faktor pendukung lainnya.
Manfaat Kualitas Produk yang Baik
Adapun menurut Dorothea Wahyu Ariani, dalam bukunya berjudul “Manajemen Kualitas”, manfaat kualitas produk adalah sebagai berikut.
-
Meningkatkan Imej Positif Bisnis
Jika sebuah bisnis menghasilkan produk berkualitas, imejnya pasti positif. Jika sudah memiliki imej positif, jalanmu ke depan akan lebih mudah karena setidaknya kamu sudah mendapat kepercayaan konsumen.
-
Memperluas Pasar
Semakin meningkatnya kualitas produk adalah salah satu alasan mengapa makin banyak konsumen yang menggunakan produkmu. Jika di awal ada 100 konsumen misalnya, maka seiring dengan bertambahnya kualitas, konsumenmu bisa bertambah berlipat-lipat.
-
Makin Dikenal Luas
Produkmu yang makin berkualitas juga akan makin dikenal luas tak hanya dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
-
Sebagai Bagian dari Tanggung Jawab Bisnis
Meningkatkan performa produk adalah bagian dari tanggung jawab bisnis. Sebagai salah satu apresiasi kita pada konsumen karena selama ini sudah tergerak untuk memakai produk kita. Pastinya, kita ingin memberi mereka yang terbaik, kan.
-
Membangun Loyalitas Konsumen
Kompetitor berdatangan. Kamu tak bisa mencegahnya. Salah satu cara untuk mengikat hati konsumen adalah dengan kualitas. Yakin deh, kalau barangmu berkualitas, konsumenmu akan loyal. Mereka akan berpikir kalau beralih ke produk lain yang lebih murah belum tentu kualitasnya sepadan.
Mengingat manfaatnya yang cukup signifikan, maka meningkatkan nilai produk adalah sebuah keniscayaan bagi setiap pebisnis. Meminjam istilah Jepang, kaizen, yang artinya perbaikan terus-menerus, pun dalam hal kualitas. Sudah seharusnya ada peningkatan dari waktu ke waktu.
Indikator Kualitas Produk yang Baik
Lalu, seperti apa indikator kualitas produk yang baik itu? Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, dalam buku mereka berjudul “Manajemen Pemasaran”, indikator kualitas produk yang baik adalah sebagai berikut.
-
Bentuk
Indikator kualitas produk yang pertama adalah bentuk atau form. Seperti apa ukuran, bentuk, struktur, dan hal-hal yang berkaitan dengan “penampakan” suatu produk? Apakah sudah menarik atau belum?
-
Feature atau Fungsi Dasar
Indikator kualitas produk berikutnya adalah feature atau fungsi dasar. Apakah sudah memenuhi standar? Apakah produknya bisa dipakai dengan baik?
-
Kesesuaian dengan Keinginan atau Ketepatan
Indikator kualitas produk yang ketiga adalah customization atau kesesuaian. Apakah produk sudah sesuai dengan kondisi saat ini. Misalnya, alih-alih produksi telepon umum yang di Indonesia sudah “punah” karena penggunanya tak ada, pebisnis lebih memilih produksi tablet atau smartphone yang lebih kekinian.
-
Kualitas Kinerja
Indikator kualitas produk yang keempat adalah kualitas kinerja atau performance quality. Apakah produk tersebut benar-benar memberikan manfaat yang sebanding atau bahkan lebih tinggi daripada harganya? Jangan sampai overrated, konsumen ngarep lebih, tapi ternyata zonk.
-
Daya Tahan
Indikator kelima adalah daya tahan atau durability. Sekuat apa produk tersebut? Misalnya, produk smartphone yang memiliki ketahanan luar biasa (tidak pecah ketika terbanting, terendam air tidak rusak, atau semacamnya). Semakin tinggi daya tahannya, semakin bagus kualitasnya.
-
Keandalan
Indikator selanjutnya adalah keandalan atau reliability. Apakah produk tidak akan error sebelum waktunya? Misalnya, umur ekonomi produk tersebut seharusnya 5 tahun, tapi belum juga sampai setahun ternyata sudah malfungsi.
-
Kemudahan Perbaikan
Indikator lainnya adalah kemudahan perbaikan atau repairability. Apakah produk tersebut bisa diperbaiki? Atau, adakah gerai khusus untuk service?
-
Gaya
Indikator kualitas produk selanjutnya adalah style atau gaya. Apakah produk sudah sesuai dengan style konsumen saat ini atau masih jadoel?
-
Desain
Terakhir, indikator yang baik adalah desain, yakni produk secara utuh mulai dari “penampakan” sampai dengan “daleman” (fungsi).
Ternyata, ada begitu banyak indikator kualitas produk, ya. Bagaimana? Apakah kamu sebagai pebisnis sudah siap? Tenang, kamu bisa menerapkan beberapa tips di bawah ini kok untuk mendapatkan kualitas produk terbaik.
Hal-hal yang Perlu Disiapkan
Melansir Marketing91, beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat kualitas produk yang baik adalah sebagai berikut.
-
Mengidentifikasi Kebutuhan Konsumen
Kamu bisa memulainya dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang sesuai pangsa pasarmu. Misalnya, produkmu adalah pernak-pernik berkaitan dengan Negeri Sakura. Produk tentang Jepang seperti apakah yang konsumen inginkan? Yang lucu, yang berhubungan dengan anime kekinian, yang aneh dan tidak ada di tanah air, atau semacamnya? Nah, kamu bisa menambahkan produkmu dengan hal-hal tersebut, misalnya, membuat kaos bertema anime Kimetsu no Yaiba, anime yang saat ini sedang happening.
-
Komunikasi yang Efektif
Jika skala bisnismu makin besar, kamu biasanya memiliki tim sendiri untuk meriset pasar. Tujuannya agar produkmu nanti bisa sesuai dengan permintaan pasar. Supaya kualitas produk bisa semakin baik, maka komunikasi antara tim lapangan yang tim produksi harus efektif, jangan sampai adai misscom atau saling mempertahankan ego masing-masing.
-
Mengelola Permintaan dengan Baik
Tidak ada permintaan sama tragisnya dengan banyaknya permintaan, tapi kamu tak bisa memenuhinya. Bahkan, yang kedua bisa jadi lebih menyakitkan karena konsumen seolah di-PHP. That’s why, pastikan dulu, sebelum memenuhi permintaan mereka, kamu benar-benar sanggup menyanggupinya. Jangan sampai setelah pesanan membludak kamu baru sadar kalau ternyata bahan baku dan sumber daya manusianya tidak mencukupi.
-
Merespon Umpan Balik Konsumen
Sebelum memproduksi barang, biasanya kamu “tes ombak” dulu dengan bertanya pada konsumen mengenai kesukaannya terhadap produk. Gunanya adalah untuk memprediksi seberapa besar antusiasme mereka. Jangan sampai kamu sudah terlanjur produksi barang besar-besaran, tapi ternyata peminatnya tidak ada.
-
Pelayanan setelah Penjualan
Jangan remehkan pelayanan setelah penjualan. Mentang-mentang konsumen sudah membayar, kemudian kamu menghilang begitu saja atau bahkan tak mau tahu jika mereka bertanya. Jangan. Setelah produk terjual, bukan berarti semua selesai. Jika ada yang kurang atau hal yang konsumen belum tahu, kamu bisa melayani mereka dengan baik.
Tantangan dalam Menerapkan Kualitas Produk yang Baik
Selain beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk meningkatkan kualitas produk, masih ada satu lagi hal yang harus kamu antisipasi, yakni tantangan. Seperti apa tantangan dalam menerapkan kualitas produk menjadi lebih baik?
-
Sumber Daya
Ingin sih meningkatkan kualitas produk, tapi mau bagaimana sumber daya manusianya kurang, seperti ini misalnya.
-
Bahan Baku
Ingin juga meningkatkan keunggulan produk, tapi harga bahan bakunya mahal atau ketersediaannya tak melimpah, ini juga bisa.
-
Dana
Masih berkaitan dengan dua poin sebelumnya. Bilapun kamu harus menambah sumber daya manusia dan bahan baku demi meningkatnya nilai produk, tapi dananya yang tidak ada.
Ehm, dilema, ya. Itu sebabnya, antisipasi beberapa hal di atas sejak kamu menjalankan bisnis.
Meningkatkan kualitas produk menjadi bagian tak terpisahkan dalam bisnis. Kompetitor berdatangan, kalau kualitas produkmu begitu-begitu saja, lama-lama akan tergerus atau bahkan mati. Untuk bertahan atau meningkatkan apa yang ada sekarang, terus memperbaiki kualitas adalah salah satu caranya. Selamat mencoba!
Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
- Peluang Baru UMKM, Yuk Tingkatkan Kualitas Produk
- Kirim Produk Segar dan Frozen Food, Aman Terjaga Kualitasnya dengan LummoSHOP
- Tanya Ahli: Jenis Packaging Produk untuk Raup Omzet ala “Munim Indonesia”
- 7 Tips Foto Produk Menarik Bikin Omzet Melejit
- 8 Informasi Penting Sertifikasi Produk Halal dari Kementrian Perindustrian