Newsletter adalah buletin dalam bahasa Indonesia. Sebuah media informasi singkat untuk orang-orang tertentu. Dalam konteks bisnis, orang-orang tersebut adalah konsumenmu.
Menjadikan email newsletter sebagai salah satu trik marketing memang sudah lazim saat ini. Umumnya buletin tersebut berisi promosi, info terbaru atau pemberitahuan tentang event tertentu dari perusahaan tersebut. Email jenis ini seringkali mendarat di kotak masuk bagian sosial atau promosi.
Penerima buletin umumnya telah menjadi subscriber sebuah perusahaan atau mereka yang secara sukarela menginformasikan email-nya saat mengisi formulir di internet.
Melansir Katada.co.id, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), mencatat ada 81,8 juta pengguna Gmail, 43,6 juta pengguna Yahoo, dan 5 juta pengguna email perusahaan di tanah air pada tahun 2016. Sementara hasil survei penguna dalam berkirim surat elektronik menunjukkan ada 86,6 juta orang yang menggunakan smartphone dan 46,4 juta sisanya menggunakan personal computer atau laptop. Hal ini tentu menjadi indikasi bahwa kemungkinan sebuah newsletter dibaca sangatlah besar.
Adanya buletin memudahkan perusahaan untuk menganalisa konsumen mereka di internet. Karena saat menyebar email secara bersamaan, mereka dapat melihat konsumen mana yang rutin membuka email atau yang mengabaikannya.
Baca juga: Strategi Komunikasi yang Memikat Hati Pelanggan Untuk Transaksi
Meski buletin menjadi suatu media promosi, tetapi kenyataannya, buletin tidak menggunakan cara hard selling yang menjual produk secara terang-terangan. Mereka menggunakan buletin untuk lebih mengenalkan perusahaan saja, sehingga seringkali email itu berisi hal-hal menghibur.
Buletin bersifat periodik. Informasinya selalu memiliki tenggang waktu, sehingga tidak bisa membaca sewaktu-waktu. Pelanggan harus segera membuka email dan membacanya jika tidak ingin ketinggalan info dan promo terbaru.
Image: subscribe newsletter
Fungsi Newsletter bagi Bisnis
Newsletter sangat berguna bagi perusahaan. Karena ia menjadi strategi marketing di email yang paling sering digunakan. Berikut fungsi newsletter bagi bisnis.
1. Alat penghubung antara perusahaan dengan konsumen
Semua pengguna smartphone tentu memiliki setidaknya satu akun email. Karena semua kegiatan di media sosial ataupun di website membutuhkan email untuk aktivasinya. Selain itu, email juga masih digunakan untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi penting.
Nah, di sinilah buletin elektronik dapat disisipkan. Jika pengguna email tersebut suka dengan buletin yang didapat, maka ia akan selalu meluangkan waktunya untuk selalu membuka konten tersebut.
Meski tidak semua pembaca buletin akan membeli produk, tetapi setidaknya mereka sudah menyadari keberadaan sebuah produk lengkap dengan kegunaan dan informasi terkait latar belakang dan bahan pembuatannya.
2. Alat untuk promosi
Tidak semua orang terbiasa bermain media sosial. Ada orang-orang tertentu yang menghabiskan waktunya di depan komputer atau smartphone dengan akun email yang selalu menyala. Maka, ketika ada penawaran melalui email buletin, mereka cenderung akan langsung berselancar ke situs web, platform marketplace dan media sosial.
Apalagi dengan tampilannya yang terlihat personal, akan membuat konsumen merasa diperhatikan oleh brand. Maka, bukan tak mungkin transaksi akan lebih cepat terjadi.
Baca juga: Loyalitas Pelanggan, Ini Manfaatnya untuk Bisnismu
3. Meningkatkan kredibiltas perusahaan
Perusahaan yang terus mengirimkan newsletter kepada pelanggan secara rutin tentu memiliki peluang untuk lebih dipercaya. Apalagi jika konten dalam buletin itu mengandung informasi yang memang penting bagi penerimanya.
Melansir Compose.ly, sebuah email buletin informatif dengan bahasa yang baik akan menuntun pelanggan untuk percaya bahwa brand tersebut merupakan sumber informasi produk dan layanan bagi mereka.
4. Edukasi produk
Informasi dalam buletin tidak melulu soal transaksi jual beli. Ada edukasi tentang bahan dasar, cara pembuatan, cara penyimpanan, diversifikasi produk, dan lainnya. Buletin juga bisa mengangkat isu terkini yang relevan dengan produk, sehingga terkesan bahwa brand sangat ahli dalam bidangnya.
Kualifikasi SDM untuk Membuat Newsletter
Pengelolaan newsletter perusahaan haruslah oleh orang yang paham tentang copywriting dan desain grafis. Kekuatan informasi dalam buletin berasal dari kalimat yang persuasif dan desain yang eye cacthing.
Ada beberapa cara menulis copywriting yang efektif, seperti:
- Munculkan sisi unik dari produk, layanan, atau jasa. Sesuaikan dengan tujuan pembuatan buletin.
- Sesuaikan dengan psikologi penerima. Cari tahu rentang usia mana yang menjadi target penerima. Orang tua tentunya akan berbeda cara berpikir dan pilihannya dengan generasi milenial atau di bawahnya.
- Jaga kualitas konten. Perhatikan penggunaan tanda baca, font, gambar dan video pendukung, serta gaya bahasa.
- Ceritakan latar belakang pembuatan dan informasi bahan yang ada. Namun jangan mengarang bebas. Cari sumber yang valid dan jangan terlalu melebih-lebihkan.
Baca juga: Manfaat dan Tips Praktis Konten Marketing Bagi Bisnis
Sementara kriteria desain yang eye cacthing harus memperhatikan:
- Fundamental desain, paduan elemen seperti garis, shape, form dan tekstur. Setiap elemen memiliki kegunaan masing-masing. Desain yang baik menggabungkan semuanya untuk mempresentasikan ide dan tujuan dari perusahaan.
- Tipografi yang tepat. SDM harus mampu memadukan font, warna, ukuran, ketebalan, dan jarak, sehingga penerima betah berlama-lama melihatnya.
- Pahami teori warna. Setiap warna mewakili sebuah pesan. Seperti warna cerah untuk keceriaan.
- Penggunaan layout dan komposisi yang tepat.
Tips Membuat Newsletter
Pembuatan newsletter hendaknya memiliki dampak konversi bagi perusahaan. Untuk itu harus ada perencanaan sebelum membuatnya. Berikut beberapa tips untuk membuat newsletter yang efektif :
1. Tentukan tujuan
Kesesuaian isi newsletter dengan tujuan sangatlah penting. Beda tujuan, tentu akan berbeda pula konten dan desainnya. Maka tentukan tujuan di awal. Apakah untuk meningkatkan traffic website atau media sosial perusahaan, meningkatkan brand awareness, menambah anggota dan lead, memberikan informasi terkait produk, jasa atau layanan, isi survei, atau bahkan event tertentu.
Meski buletin bisa menjadi tolok ukur loyalitas pelanggan dengan melihat apakah ia membuka email tersebut atau tidak, tetapi goal tidak boleh berhenti di sana. Buletin tetap harus merepresentasikan tujuan dari perusahaan, sehingga pembuatan buletin memiliki dampak jelas bagi perusahaan.
2. Siapkan isi konten
Buat buletin seinformatif mungkin. Bisa dari dokumentasi acara, postingan website perusahaan, akun media sosial, buletin internal, atau lead-generation content. Bisa juga dengan menggabungkan informasi yang berasal dari eksternal atau tengah hype dengan promo atau layanan perusahaan. Asalkan tetap menyesuaikan dengan tujuan perusahaan, hal ini sah-sah saja dilakukan. Agar buletin tersebut terlihat lebih menarik.
Baca juga: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Seluk-beluk tentang Marketing
3. Pakai desain yang eye catchy
Tampilan visual yang baik akan membuat seseorang betah berlama-lama membaca sebuah informasi. Bahkan desain yang menarik akan membuat penerimanya lebih mudah memahami penyajian informasi. Usahakan tampilan visual itu jangan terlalu ramai. Tonjolkan apa menjadi highlight dan hapus ornamen yang tak perlu.
4. Tambahkan subyek yang mengandung click bait
Penulisan subyek yang kreatif akan membuat subscriber lebih cepat membuka buletin. Gunakan kalimat yang memunculkan rasa penasaran atau bisa juga mengandung urgensi dan seolah-olah bermanfaat bagi mereka. Selain itu, bisa juga dengan menambahkan nama penerima agar terkesan lebih personal.
5. Lengkapi dengan CTA
Jika newsletter itu berisi ajakan, maka jangan lupa untuk menyisipkan CTA (call to action) pada konten. Usahakan untuk membuat satu konten dengan satu CTA saja. Agar lebih fokus dan penerima tergerak untuk melakukannya. Misalnya ajakan untuk membagikan kembali email, mengunjungi website, membeli produk, mengisi survei, atau mengikuti event. Jangan lupa sediakan tombol hyperlink yang mengarahkan penerima ke halaman yang dimaksud.
6. Evaluasi
Untuk melihat kecenderungan dari pengguna, maka buat beberapa skenario pilihan. Bisa dengan desain yang berbeda-beda, pengiriman email di waktu yang beragam, isi konten yang dipilih, hingga pemilihan subyek yang digunakan. Dengan begitu, akan terbaca perilaku pengguna dari performa buletin, yang terlihat dari open rates, bounce rate, click through rate dan unsubscribe.
Penggunaan newsletter untuk marketing merupakan pilihan yang tepat. Dengan menggunakan newsletter, pebisnis dapat berinteraksi dengan konsumen secara berkala sehingga akan meningkatkan kepercayaan dan aware dengan brand tersebut. Asalkan pengelolaannya maksimal, buletin bisa menjadi ujung tombak marketing.