Saat kamu mendengar maupun membaca laporan arus kas atau cash flow, boleh jadi hanya terbayang dengan kas. Bayangan kamu memang benar, laporan ini hanya berisi tentang kas, tidak ada yang lain. Dalam aktivitas bisnis atau perusahaan, kas merupakan hal paling utama.
Nah, sekarang tahu, kan, pentingnya keberadaan kas? Selanjutnya, kamu selaku pebisnis memiliki tugas, yakni memahami lebih jauh mengenai arus kas, juga penyusunannya. Bersamaan dengan poin-poin itu, kamu dapat melihat sejumlah contohnya di sini.
Laporan Arus Kas yang Wajib Kamu Tahu
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai perjalanan kas masuk, juga memuat kas keluar dalam satu periode akuntansi. Perlu diingat, kas masuk dan keluar itu terdiri atas tiga jenis, yaitu aktivitas operasional, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Barangkali, laporan arus kas kurang tenar daripada laporan laba rugi dan neraca. Akan tetapi, kedudukan laporan arus kas sangat penting dalam bisnis.
Arus Kas Penting, Ini Alasannya
Mengapa bisa begitu penting? Ingat bahwa ketika kamu berbisnis, hal paling utama adalah uang. Terlebih, uang yang tunai alias kas. Tentu saja pembayaran paling disenangi adalah kas. Demikian pula aktiva, yang paling mudah dicairkan adalah kas. Intinya, keseharian bisnis berhubungan erat dengan kas. Bahkan, ada yang menyebut kas sebagai “darah” bisnis. Ya, karena tanpa kas yang mencukupi, bisnis bisa mengalami stroke atau kemacetan.
Oleh sebab itu, tidak ada alasan untuk mengesampingkan penyusunan laporan cash flow. Laporan itu menjadi bagian unsur penting dalam memastikan kesehatan bisnis. Namun, bukan hanya itu, ada banyak manfaat lain laporan arus kas.
Manfaat Laporan Arus Kas untuk Bisnismu
Tentu, pemanfaatan laporan ini membantu mengecek kondisi bisnismu sehat atau tidak. Terdapat beberapa manfaat lainnya dari laporan cash flow, yaitu :
- Mengetahui secara persis arus kas masuk dan keluar, meliputi aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
- Memberikan informasi kecukupan kas yang penting untuk keseluruhan aktivitas bisnis. Sebagai contoh, jika mengalami kekurangan kas, bisa diputuskan sumber penerimaan yang akan mendorong kenaikan kas. Apabila kelebihan kas, maka bisa diputuskan untuk melakukan investasi, atau pengembangan bisnis.
- Menjaga agar jumlah kas selalu stabil. Cara terbaik dalam mengelola arus kas adalah menjaganya tetap stabil, alias tidak kekurangan atau berlebihan.
- Membantu supaya manajemen kas menjadi lebih baik.
- Membantu dalam pengelolaan bisnis secara keseluruhan, dan membantu pengembangan bisnis.
Unsur-Unsur dalam Laporan Arus Kas
Setelah mengetahui manfaat cash flow, kamu tentu perlu untuk memahami unsur-unsur yang ada di dalamnya. Berikut adalah unsur-unsur dalam laporan cash flow:
-
Saldo kas
Unsur pertama, saldo kas dalam laporan cash flow yang dibutuhkan adalah saldo awal dan akhir periode. Untuk saldo awal periode, diperoleh dari saldo kas akhir laporan cash flow periode sebelumnya. Sementara itu, saldo akhir diperoleh dari saldo awal ditambah atau dikurangi dengan arus kas masuk dan keluar dari tiga aktivitas.
-
Arus kas aktivitas operasional
Sumber arus kas ini dari aktivitas operasional, atau kegiatan inti dari bisnis yang kamu jalankan. Umumnya, arus kas masuk diperoleh dari penerimaan dan penjualan barang maupun jasa. Selain itu, bisa pula dari pendapatan piutang, penerimaan utang usaha, penerimaan bunga, dan penerimaan lain terkait operasional perusahaan. Sementara itu, arus kas keluar untuk pembayaran gaji, utang, pajak, dan biaya lainnya terkait kegiatan operasional.
-
Arus kas aktivitas investasi
Pencantuman arus kas ini diperoleh dari aktivitas yang berhubungan dengan penjualan atau pembelian aktiva tetap maupun investasi perusahaan. Sebagai contoh, arus kas masuk diperoleh dari penjualan properti. Penjualan aktiva juga termasuk perolehan arus kas. Sementara itu, arus kas keluar untuk pembelian aktiva, peralatan dan sebagainya.
-
Arus kas aktivitas pendanaan
Pencantuman arus kas ini diperoleh dari aktivitas penambahan atau pengurangan modal perusahaan. Pada dasarnya, arus kas masuk diperoleh dari penjualan surat berharga, penerbitan obligasi atau surat pernyataan utang. Sementara itu, arus kas keluar untuk pembelian saham, pembayaran deviden tunai, pembayaran utang jangka panjang.
Nah, sekarang kamu makin dekat dengan cara membuat laporan arus kas.
7 Langkah Membuat Laporan Arus Kas
Membuat laporan cash flow bukanlah sesuatu yang rumit. Apalagi, kamu bisa mengikuti 7 langkah mudah berikut:
1. Selalu menentukan periode laporan di awal
Laporan keuangan apa pun, termasuk arus kas mesti ditentukan terlebih dahulu periodenya. Informasi periode yang salah bisa berisiko menimbulkan banyak kesalahan lain. Sebagai contoh, dalam hal analisis. Dengan demikian, informasi ini sangat utama bagi setiap orang yang membutuhkan informasi keuangan. Hal yang juga penting, kamu perlu menentukan periode laporan cash flow pada langkah paling awal.
2. Persiapkan format laporan arus kas
Setelah menentukan periode, selanjutnya kamu mulai mempersiapkan format laporan cash flow. Bentuk laporan arus terdiri atas beberapa kolom:
- Kolom paling atas atau pertama, adalah untuk memberikan keterangan, mencakup nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan.
- Pada kolom kedua adalah arus kas dari aktivitas operasi, dilengkapi dengan kolom untuk arus kas masuk dan arus kas keluar.
- Untuk kolom ketiga, arus kas dari aktivitas investasi, dilengkapi dengan kolom untuk arus kas masuk dan arus kas keluar.
- Kemudian kolom keempat, memuat arus kas dari aktivitas pendanaan, dilengkapi dengan kolom untuk arus kas masuk dan arus kas keluar.
- Kolom kelima adalah kolom untuk menunjukkan kenaikan atau penurunan kas, akibat tiga aktivitas sebelumnya.
- Selanjutnya, kolom keenam adalah saldo kas awal periode
- Kolom terakhir adalah saldo kas akhir periode, yang merupakan penjumlahan antara saldo awal periode dengan kenaikan atau penurunan kas.
Berikut adalah format laporan cash flow:
PT. XXX
Laporan Arus Kas Periode berakhir 31 Desember 20XX |
|||
Arus kas dari aktivitas operasi | |||
Kas diterima dari penjualan barang | Rp XXX | ||
Dikurangi | |||
Pembayaran gaji | Rp XXX | ||
Pembayaran beban operasi | Rp XXX | (Rp XXX) | |
Jumlah arus kas dari aktivitas operasi | Rp XXX | ||
Arus kas dari aktivitas investasi | |||
Kas dari penjualan aktiva tetap | Rp XXX | ||
Dikurangi | |||
Kas dibayar untuk pembelian aktiva tetap | Rp XXX | (Rp XXX) | |
Jumlah arus kas dari aktivitas investasi | Rp XXX | ||
Arus kas dari aktivitas pendanaan | |||
Kas dari penjualan saham | Rp XXX | ||
Dikurangi | |||
Kas dibayar untuk deviden | Rp XXX | (Rp XXX) | |
Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan | Rp XXX | ||
Kenaikan (Penurunan) Kas | Rp XXX | ||
Kas pada awal periode | Rp XXX | ||
Kas pada akhir periode | Rp XXX |
3. Mendata kas dari aktivitas operasional
Kamu perlu mendata dan mengisikan semua kas yang berhubungan dengan aktivitas operasional.
4. Mendata kas dari aktivitas investasi
Setelah mendata kas dari aktivitas operasional, selanjutnya masukkan semua kas masuk dan keluar untuk keperluan investasi.
5. Mendata kas dari aktivitas pendanaan
Masukkan semua kas masuk dan keluar yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan modal. Jumlah dari ketiga aktivitas tersebut, kemudian menjadi kenaikan atau penurunan kas.
6. Mempersiapkan data saldo kas awal
Setelah mengetahui kenaikan atau penurunan kas, kamu perlu memasukkan nilai saldo kas awal periode. Saldo ini diperoleh dari laporan cash flow akhir periode sebelumnya.
7. Menghitung jumlah kas di akhir periode
Setelah memasukkan nilai kas di awal periode, selanjutnya kamu perlu untuk menghitung nilai kas pada akhir periode. Dalam hal itu, cukup menjumlahkan kas awal periode dengan kenaikan kas atau mengurangkan kas awal periode dengan penurunan kas. Setelah melakukannya maka kamu mengetahui saldo kas pada akhir periode. Demikian langkah final dalam pembuatan laporan cash flow.
Contoh Laporan Arus Kas
Laporan arus kas terdiri atas sejumlah bentuk, berdasarkan metode pembuatan juga jenis perusahaan. Selain itu, ada juga penghitungan per komponen. Membuat laporan cash flow memang harus bertahap, dan membutuhkan ketelitian. Namun, kamu akan lebih mudah memahaminya dengan melihat contohnya langsung. Berikut adalah 7 contoh mudah laporan cash flow:
Berdasarkan Metode
Menurut metode pembuatannya, ada dua metode dalam pembuatan laporan cash flow, yaitu langsung dan tidak langsung. Berikut penjelasannya.
1. Metode langsung
Dalam metode ini, pengelompokan pelaporan arus kas langsung ke dalam tiga pos, yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Berikut adalah contoh laporannya:
PT. Serba Berdaya
Laporan Arus Kas Periode berakhir 31 Desember 2021 |
|||
Arus kas dari aktivitas operasi | |||
Kas diterima dari penjualan barang | Rp7.500.000 | ||
Dikurangi | |||
Pembayaran beban operasi | Rp4.600.000 | (Rp4.600.000) | |
Jumlah arus kas dari aktivitas operasi | Rp2.900.000 | ||
Arus kas dari aktivitas investasi | |||
Dikurangi | |||
Kas untuk pembayaran lahan | Rp20.000.000 | (Rp20.000.000) | |
Jumlah arus kas dari aktivitas investasi | (Rp20.000.000) | ||
Arus kas dari aktivitas pendanaan | |||
Kas diterima dari investasi | Rp25.000.000 | ||
Dikurangi | |||
Prive | Rp2.000.000 | (Rp2.000.000) | |
Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan | Rp23.000.000 | ||
Arus kas bersih dan saldo kas 31 Desember 2021 | Rp5.900.000 |
2. Metode tidak langsung
Menggunakan metode tidak langsung, maka kamu perlu menyajikan terlebih dahulu laporan laba bersih. Berikut adalah contoh metode tidak langsung:
PT. Serba Berdaya
Laporan Arus Kas Periode berakhir 31 Desember 2021 |
|||
Arus kas dari aktivitas operasi | |||
Kas diterima dari penjualan barang | Rp7.500.000 | ||
Dikurangi | |||
Pembayaran beban operasi | Rp4.600.000 | (Rp4.600.000) | |
Jumlah arus kas dari aktivitas operasi | Rp2.900.000 | ||
Arus kas dari aktivitas investasi | |||
Dikurangi | |||
Kas untuk pembayaran lahan | Rp20.000.000 | (Rp20.000.000) | |
Jumlah arus kas dari aktivitas investasi | (Rp20.000.000) | ||
Arus kas dari aktivitas pendanaan | |||
Kas diterima dari investasi | Rp25.000.000 | ||
Dikurangi | |||
Prive | Rp2.000.000 | (Rp2.000.000) | |
Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan | Rp23.000.000 | ||
Kenaikan kas | Rp 5.900.000 | ||
Kas pada awal periode (1 Desember 2021) | Rp10.000.000 | ||
Kas pada akhir periode (31 Desember 2021) | Rp15.900.000 |
Berdasarkan Jenis Perusahaan
Berdasarkan jenis perusahaan, terdapat tiga laporan cash flow, yaitu milik perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur. Secara umum, tidak ada perbedaan pada ketiganya. Namun, pada aktivitas operasional ada keunikan pada perusahaan masing-masing.
1. Perusahaan jasa
Bentuk cash flow pada perusahaan jasa tidak berbeda dengan yang telah dicontohkan. Untuk operasional tentunya menerima pendapatan dari penjualan jasa, kemudian untuk pengeluaran adalah untuk membiayai operasional perusahaan. Sedangkan dua aktivitas lainnya sama.
2. Perusahaan dagang
Laporan cash flow pada perusahaan dagang yang membedakannya dengan perusahaan jasa, yaitu adanya aktivitas penjualan barang. Ada pun, aktivitas penjualan barang termasuk dalam arus kas masuk dari aktivitas operasional. Untuk dua aktivitas lainnya sama dengan cash flow perusahaan jasa.
3. Perusahaan manufaktur
Secara umum, untuk perusahaan manufaktur sama dengan perusahaan dagang. Namun, pada aktivitas operasional, ada tambahan untuk arus kas masuk dari penjualan barang.
Penghitungan per Komponen Laporan Arus Kas
Untuk menghitung laporan cash flow, kamu bisa menghitungnya secara terpisah atau secara langsung.
1. Penghitungan terpisah
Penghitungan terpisah, yakni kamu menghitung aktivitas masing-masing, kemudian memasukkannya pada laporan. Cara ini sesuai yang kamu pergunakan, jika kamu masih membuat laporan cash flow secara manual.
2. Secara langsung
Jika menghitung secara langsung, maka kamu cukup memasukkan semua nilai, kemudian menghitungnya bersamaan. Dalam hal itu, kamu dapat menggunakan perangkat lunak akuntansi keuangan sebagai bantuan.
Sekarang, kamu perlu segera mulai mencoba untuk membuat laporan cash flow. Sebaiknya, bukan lagi hanya mencoba, tapi memulainya.
Tetap semangat berbisnis, juga bikin kasmu terus membanjir!
Baca juga artikel terkait lainnya
– Trik Pembukuan yang Mudah untuk UMKM