fbpx
Dengan bangga kami umumkan TOKKO kini jadi LummoSHOP

Menyusun Revenue Stream? Ini Panduannya

Revenue stream

Revenue stream, apa itu? Mungkin, ada di antara kamu yang belum terlalu familiar dengan istilah ini. Padahal, bisa jadi kamu sering bersinggungan. Kamu pastinya pernah baca atau menonton berita yang “menguliti” sumber pendapatan artis/Youtuber/selebgram/tokoh tertentu yang memiliki kekayaan fantastis dong. Nah, secara tak sadar kamu sedang menyaksikan seperti apa revenue stream mereka. Apa saja sumber pendapatan mereka sehingga bisa memiliki harta melimpah tak habis-habis. Jika memungkinkan, kamu bahkan bisa mengikuti jejaknya.

Mulai Jualan Online dengan LummoSHOP!

Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.

Mulai SekarangUnduh LummoSHOP

Pengertian

Revenue stream adalah hal yang krusial dalam bisnis.Techtarget.com menyebutkan melalui lamannya bahwa revenue stream atau aliran pendapatan adalah hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana bisnis mendapatkan uang/pendapatan, seperti apa caranya, dan dari mana saja.

Jenis-Jenis

Aliran pendapatan dalam bisnis terbagi dalam beberapa jenis atau dengan kata lain sumber untuk menghasilkan kas perusahaan bisa kamu lakukan dengan cara sebagaimana yang ada pada laman ExpertProgramManagement berikut ini.

  1. Transaction Revenues atau One Time Revenues

revenue stream 02Adalah aliran pendapatan yang berasal dari satu kali transaksi saja (tidak ada transaksi lanjutan yang berkaitan). Misalnya, kamu menjual barang/produk pada konsumen, menawarkan jasa, menjual aset pada pihak ketiga, atau hibah yang hanya satu kali saja.

  1.  Recurring Revenues

Berbeda dengan poin sebelumnya, reccuring revenues merupakan aliran pendapatan yang didapat secara berulang. Contoh sederhana dan nyata dari recurring revenues adalah pendapatan yang didapat karena konsumen langganan produk atau jasamu. Misalnya, kamu punya bisnis katering. Setiap hari, kamu memasok makan siang ke beberapa kantor. Pendapatan harian yang kamu dapat dari beberapa kantor yang menjadi pelanggan kateringmu disebut dengan recurring revenue.

Manfaat atau Fungsi

Mungkin kamu bertanya apa urgensinya memahami revenue stream, apalagi jika skala bisnis masih kecil. Jelas ada! Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

  1. Mengetahui Dari Mana Saja Sumber Pendapatan Bisnismu Berasal

Manfaat pertama dan nyata revenue stream adalah mengetahui dari sisi mana saja bisnismu bisa menghasilkan uang. Tentu saja, semakin banyak sumber semakin bagus.

  1. Mengetahui Penyumbang Pendapatan Terbesar

Setelah mengidentifikasi dari mana saja bisnismu bisa menghasilkan uang, berikutnya manfaat revenue stream adalah untuk mengidentifikasi “penyumbang” pendapatan terbesar. Hal tersebut akan memengaruhi langkahmu selanjutnya.

  1. Untuk Membuat Strategi

Berkaitan dengan poin sebelumnya, pentingnya pengetahuan tentang revenue stream adalah untuk membuat strategi. Adakah yang perlu ditingkatkan atau bahkan diubah. Misalnya, “penyumbang” pendapatan terbesar dalam bisnismu ternyata bukan berasal dari transaksi penjualan, melainkan hibah pihak ketiga. Itu artinya, kamu harus membuat strategi baru lagi agar penjualan bisa meningkat.

  1. Untuk Mengontrol Apakah Sudah Sesuai Target

Revenue stream adalah salah satu alat untuk mengontrol apakah target yang kamu tetapkan sudah tercapai. Misalnya, kamu sudah membuat strategi baru untuk menggenjot penjualan (sehubungan dengan poin sebelumnya), maka pada catatan revenue stream periode berikutnya, kamu bisa melihat apakah targetmu sudah tercapai? Jika sudah, berarti strategi baru bisa kamu aplikasikan untuk beberapa waktu ke depan. Namun jika belum, kamu harus membuat strategi lain lagi.

  1.  Untuk Mengundang Investor

Revenue stream memungkinkan pebisnis mengerahkan segenap potensi yang dimiliki untuk mengoptimalkan aliran pendapatan. Efek positifnya, pihak ketiga atau investor bisa memiliki ketertarikan untuk berinvestasi karena melihat prospek yang bisnis tersebut miliki. Misalnya, kamu punya bisnis mi ayam. Kamu menjabarkan revenue stream dari bisnis tersebut: pendapatan dari penjualan mi atau menu lain kalau ada, pendapatan dari penjualan mi mentah (dengan asumsi jika kamu membuat mi sendiri), pendapatan dari sistim kemitraan, pendapatan dari pesanan konsumen untuk acara besar, dan pendapatan dari katering (jika kamu juga pemasok katering). Dengan ragam revenue stream seperti itu, kemungkinan investor tertarik akan besar.

Contoh Revenue Stream

Poin sebelumnya sudah menyinggung sedikit mengenai contoh revenue stream, namun untuk lebih jelasnya kamu bisa melihat beberapa contoh revenue stream sebagaimana yang dijabarkan di bawah ini.

  1. Penjualan

Contoh revenue stream paling umum adalah dari transaksi penjualan yang terjadi saat kamu menjual produk/barang daganganmu kepada konsumen. Misalnya, kamu menjual jajanan pasar.

  1.  Penawaran Jasa

Contoh revenue stream berikutnya yang juga umum adalah dari jasa yang kamu tawarkan kepada konsumen. Misalnya, kamu punya bisnis privat bahasa Inggris online.

  1. Pembukaan Cabang

Contoh revenue stream berikutnya adalah dari pembukaan cabang baru. Pebisnis kerap melakukan ini ketika skala bisnisnya makin berkembang. Untuk memperluas pangsa pasar sekaligus pendapatan, dibukalah cabang baru.

  1. Waralaba/Franchise

Contoh revenue stream lain bisa juga dari waralaba atau franchise yang kamu tawarkan pada pihak ketiga. Untuk mencapai tahap ini, bisnismu haruslah terbukti menguntungkan terlebih dahulu. Siapa pun pastinya tak mau membeli bisnis yang tak berprospek, kan.

  1. Paket Usaha

Contoh revenue stream lain adalah dari penjualan paket usaha. Berbeda dengan waralaba, harga paket usaha cenderung murah. Sehingga, kamu tak perlu menunggu bisnismu besar dulu untuk “berani” menawarkan bisnismu ke orang lain. Selama berprospek, paket usaha yang kamu tawarkan bisa sangat menggiurkan.

  1. Hibah

Hibah adalah contoh revenue stream yang sifat dan jumlahnya tak terduga. Kamu tak bisa mengharapkan ini sebagai yang utama. Namanya saja hibah, bisa ada bisa tidak, kan. Sumber hibah juga bisa dari mana saja, orang tua misalnya.

  1. Lain-lain

Sebagaimana namanya, jika revenue stream tak masuk dalam enam kategori sebelumnya, maka ia masuk ke kategori lain-lain.

Panduan Membuat Revenue Stream bagi Bisnis Berskala Kecil untuk Memikat Investor

Revenue streamSeperti yang artikel ini sebutkan sebelumnya, salah satu manfaat revenue stream adala untuk memikat investor. Bagaimana cara membuatnya? Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba.

  1. Pilih Revenue Model yang Paling Cocok Denganmu

Ya, sebagaimana yang sudah ditulis pada poin sebelumnya, kamu bisa memilih beberapa cara untuk mendapatkan sumber pemasukan. Pilihlah yang paling cocok dengan kondisi bisnismu saat ini. Laman ProfitWell.Com menyebutkan ada beberapa model revenue yang bisa kamu pilih yaitu sebagai berikut:

    • Markup: kamu membeli barang dari pihak lain dan menjualnya ke konsumen dengan harga baru (pastinya lebih tinggi).
    • Direct Selling: kamu menjual langsung kepada konsumen. Misalnya, seperti contoh di atas, kamu mi ayam yang langsung kamu distribusikan kepada konsumen dengan gerobak.
    • Indirect Selling: kamu melibatkan pihak ketiga sebagai penyalur barangmu agar sampai ke konsumen, misalnya kamu melibatkan reseller, dropshipper, dan semacamnya.
    • Sistim Langganan atau saat ini kerap disebut Subscription.
    • Iklan: kamu punya channel Youtube. Dari mana kamu mendapatkan uang? Salah satunya iklan.
    • Donasi: jika bisnismu adalah organisasi nonprofit.
    • Lisensi
    • Komisi
  1. Menentukan Investor yang Sesuai dengan Visi Misi Bisnismu

Setelah jelas aliran pendapatanmu bisa dari mana saja dan prospeknya seperti apa, selanjutnya adalah menentukan investor. Tentu saja, kamu harus memilih investor yang sesuai dengan visi misi bisnismu agar ada chemistry. Jadi tak hanya sekadar transaksi saling menguntungkan saja. Misalnya, bisnismu berkaitan dengan hal-hal berbau Jepang, maka alangkah menyenangkannya jika investormu kelak adalah pihak yang juga memiliki ketertarikan dengan Negeri Sakura. Bukannya apa-apa, pasalnya, kamu dan investor nantinya akan memiliki hubungan jangka panjang. Jadi, rasanya kurang pas ya kalau investor tak memiliki ketertarikan secara emosional pada bisnismu alias hanya tertarik karena melihat untungnya saja.

  1. Buat Planning yang Jelas 

Seperti apa bisnismu setahun ke depan atau bagaimana proyeksi bisnismu lima tahun ke depan adalah contoh dari pembuatan planning yang jelas. Bukan hanya untuk menarik perhatian investor saja, melainkan juga untuk dirimu sendiri. Semakin detail, tentu saja semakin bagus.

Mulai Jualan Online dengan LummoSHOP!

Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.

Mulai SekarangUnduh LummoSHOP

Penutup

Aliran pendapatan tak hanya sekadar mencatat dari mana saja bisnis bisa mendapatkan pemasukan atau dana, melainkan juga strategi apa yang bisa digunakan pebisnis untuk tetap bertahan bahkan berkembang. Itu sebabnya, sebagai pebisnis kamu wajib memahaminya. Semangat, ya!