Hidangan kuliner pecel lele merupakan hidangan merakyat dan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Lebih lanjut, kuliner ini menyajikan lele goreng, sambal, lalapan dan nasi. Biasanya, nasi yang digunakan bisa nasi putih atau nasi uduk.
Sebetulnya, ada beberapa alasan mengapa usaha pecel lele sangat layak untuk dicoba. Pertama, bahan-bahan untuk membuatnya tidak sulit, dan proses membuatnya juga relatif mudah dan cepat.
Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.
Hal ini juga didukung oleh hasil riset dan analisis strategi pengembangan usaha warung tenda pecel lele yang dilakukan oleh sejumlah peneliti di IPB Bogor. Hasilnya menyebutkan bahwa usaha mikro ini merupakan usaha perdagangan makanan yang dilakukan pada sore hari hingga tengah malam. Jam bukanya sekitar pukul 17.00 hingga pukul 02.00 dini hari, tergantung pada ramainya lokasi.
Sejarah dan Daerah Asal Pecel Lele
Konon, menurut berbagai sumber, sejarah pecel lele berawal dari nama pecek lele. Pecek adalah istilah masyarakat Jawa Timur untuk menyebut cara menghidangkan makanan dengan cara dipenyet kemudian diberi sambal.
Asal usul dari pecel lele sendiri, masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Ada yang menganggap kalau pecel lele asalnya dari Jawa Tengah, ada juga yang menganggap asalnya dari Jawa Timur. Namun jika ditelusuri, kebanyakan para pedagang pecel lele memang berasal dari daerah Jawa Timur. Mereka berdampingan dengan tenda soto Lamongan.
Ketika kuliner pecel lele ini hadir di Jakarta pada tahun 1970,para pedagang pecek lele kebingungan karena sudah ada kuliner yang mirip namanya, yakni pecak. Pecak adalah kuliner khas Betawi yang berbahan dasar ikan air tawar yang digoreng terlebih dahulu. Saat membuatnya disiram dengan kuah santan pedas.
Para pedagang pecek lele dari Jawa Timur ini pun mengganti nama kuliner mereka menjadi pecel lele, agar tak terjadi kesalahan saat memesan hidangan. Penamaan kata pecel mencerminkan asal dari kuliner ini yakni dari Jawa Timur.
Menu yang Ada di Warung Pecel Lele
Meskipun kita mengenal kuliner ini bernama pecel lele, kita tak akan menjumpai bumbu pecel di dalamnya. Padahal, pecel adalah salah satu makanan khas Jawa Timur yang sangat identik dengan bumbu atau sambal kacang.
Menu yang terhidang di warung pecel lele antara lain;
- ikan lele, jerohan ayam (usus dan ati ampela) serta ayam goreng
- tahu dan tempe
- lalapan sayur mentah berupa kol, tomat, daun kemangi dan timun
- sambal tomat
Omset Rata-rata Warung Tenda Pecel Lele
Riset yang dilakukan pada tahun 2015 oleh www.media.neliti.com tentang kiat pemasaran usaha pecel lele di warung tenda sepanjang jalan lintas timur Sumatera, serta riset yang dilakukan di Pemda Kota Bogor, menyebutkan rata-rata omset per-hari adalah sebesar Rp250 ribu hingga Rp500 ribu .
Menurut hasil riset tersebut, omzet per-tahun warung tenda pecel lele di Jabodetabek mencapai Rp 90 miliar pada tahun 2011, sebuah angka yang fantastis.
Berapa Modal Awal Yang Dibutuhkan?
Kami mengambil data yang menurut penilaian cukup akurat, yaitu dari penelitian yang dilakukan oleh media.neliti.com di atas. Untuk memulai usaha mikro bisnis pecel lele kamu membutuhkan berbagai hal, yaitu :
-
Peralatan
- Gerobak atau semacam booth dengan prakiraan harga Rp. 2,5 juta.
- Tenda atau terpal Rp 1 juta (terdiri dari dua terpal masing-masing Rp. 500 ribu dengan ukuran 5 meter x 8 meter).
- 2 buah meja makan lipat untuk pembeli sekitar Rp. 1,5 juta
- Kursi plastik 10 Rp 300 ribu
- Rice cooker Rp 500 ribu
- Kompor Rp. 500 ribu dan tabung gas Rp 200 ribu
- Etalase kecil Rp 400 ribu
- Peralatan pendukung yaitu :
peralatan memasak seperti panci, penggorengan beserta peralatannya, 2 lusin piring anyaman bambu, sendok, tisu, gelas minum sekitar Rp 5 juta - 2 buah spanduk Rp100 ribu
Jadi, secara kasar kamu akan menggelontorkan modal awal sekitar Rp12,5 juta. Modal awal ini belum termasuk biaya operasional per-hari yang meliputi bahan masakan.
-
Sewa Tempat
Biasanya, lokasi tenda pecel lele berada di pinggir jalan raya atau di teras ruko. Sewa tempat tentunya bergantung pada lokasi, mulai dari Rp1,5 juta per-bulan, atau sekitar Rp18 juta per-tahun.
-
Bahan Baku per-Hari untuk 50 Porsi
Ayam 8 ekor | Rp280 ribu |
Lele 4 kg | Rp120 ribu |
Timun 2 kg | Rp15 ribu |
Tomat 5 kg | Rp25 ribu |
Tempe dan tahu | Rp40 ribu |
Lalapan | Rp30 ribu |
Aneka bumbu | Rp25 ribu |
Jeruk peras 2 kg | Rp30 ribu |
Gula pasir 1 kg | Rp15 ribu |
Sabun cuci piring | Rp10 ribu |
Gas, air dan listrik | Rp50 ribu |
Minyak goreng 2 liter | Rp50 ribu |
Beras 5 liter | Rp50 ribu |
TOTAL MODAL | Rp750 ribu |
Untuk 1 ekor ayam, kamu bisa menghasilkan 4 potong untuk 4 porsi, namun kamu bisa menjual terpisah beberapa bagian ayam seperti ceker, kepala dan ati-ampelanya sesuai permintaan konsumen.
Estimasi pendapatan bulanan dengan asumsi laku terjual 50 porsi adalah :
-
- Rp20 ribu x 50 porsi = Rp 1 juta
- Minuman es jeruk peras 50 gelas x Rp 5 ribu = Rp 250 ribu
- Tambahan dari penjualan tahu, tempe, jerohan goreng = Rp 150 ribu
Maka, muncul angka omzet atau pendapatan Rp1,5 juta per hari, atau Rp 45 juta untuk 30 hari.
Estimasi biaya operasional dengan asumsi warung tenda pecel lelemu tidak pernah libur selama 30 hari adalah : Rp 750 ribu x 30 hari = Rp. 22,5 juta
Estimasi omset dan keuntungan adalah sebagai berikut :
Keuntungan bulanan = Pendapatan bulanan – biaya operasional
= Rp 45 juta – Rp 22,5 juta
= Rp 22,5 juta
Dari estimasi keuntungan 35% dari Rp 21 juta per bulan, dibulatkan menjadi Rp 7,8 juta, maka kamu akan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk mengembalikan modal peralatan yang telah dikeluarkan. Sebaiknya kamu menyisihkan sebagian uang tersebut untuk biaya sewa lahan per-tahun.
Bagaimana Potensi Bisnisnya?
Potensi bisnis pecel lele terbilang sangat prospektif, karena banyaknya respon positif dari berbagai kalangan masyarakat.
Perkembangan yang baik ini terlihat dari adanya dukungan pemerintah, yaitu dengan adanya pencanangan oleh Kementerian Kelautan Perikanan ibu Susi Pudjiastuti. Beliau menginstruksikan untuk terus meningkatkan produksi ikan lele. Jika sebelumnya produksi ikan lele adalah 200 ribu ton per-tahun, ditargetkan menjadi 900 ribu ton di tahun 2015 lalu menurut Warta Pasar Ikan.
Tips Sukses Bisnis Pecel Lele
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk meningkatkan profit penjualan pecel lele. Beberapa pengusaha sukses pemilik gerai pecel lele yaitu Supriyanto – pemilik pecel lele Tresno, dan Rangga Umara, pemilik Pecel Lele Lela mebagikan kiat sukses mereka.
-
Sajikan Makanan dengan Baik
Agar bisnismu selalu update dan tidak ketinggalan jaman, kamu perlu melakukan inovasi dan menawarkan variasi sebagai pembeda dari warung tenda pecel lele sejenis. Misalnya, warung tenda pecel lelemu memiliki kremesan atau gorengan tepung yang renyah dan krispi. Atau boleh juga, warung tenda pecel lelemu memiliki pilihan varian kondimen, misalnya sambal rawit, sambal kecap atau sambal matah.
Kamu juga harus memperhatikan kualitas menu, baik cita rasa maupun takaran dalam satu porsinya. Tentu saja konsistensi dalam menyajikan adalah kunci sukses bisnis warung tenda pecel lele.
-
Rasa dan Harga, Dua Sisi Mata Uang
Memperhatikan rasa, kebersihan dan kualitas saat menyajikan makanan, akan membuat pelanggan senang, karena mereka akan tahu kalau kamu berjualan dengan serius.
-
Layani Pembelian Online
Untuk memudahkan konsumen mendapatkan produkmu sekaligus meningkatkan penjualan, kamu bisa berkolaborasi dengan berbagai platform penjualan online, misalnya GoFood, GrabFood, Shopee Food, Traveloka Food.
-
Buat Website
Karena kamu hidup di era digital, kamu bisa mencoba membuat website untuk mendukung penjualan pecel lelemu. Memiliki website jualan online tentunya sangat menguntungkan, karena calon konsumen bisa mengetahui keberadaan bisnismu. Karenanya, kamu bisa menggunakan jasa LummoSHOP, sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan atau software-as-a-service (SaaS).
Untuk memperoleh solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis, Kami membuka dan memaksimalkan peluang usaha dengan membantumu mempromosikan produkmu.
Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.
Nah dengan ulasan di atas, kamu bisa mengetahui cara memulai bisnis pecel lelemu, bukan? Tunggu apa lagi, segera buka usaha pecel lelemu sendiri!