Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah bisnis yang punya peranan penting dalam memajukan ekonomi Indonesia, terutama di masa pandemi ini. Sejak Covid-19 melanda di awal 2020, jumlah usaha UKM pun meningkat akibat banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
Dilansir dari Kompas.com, Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat terdapat 64,19 juta bisnis UMKM di Indonesia pada 2021. Mereka berpartisipasi sebesar 61,97% atau senilai Rp8.6 triliun pada produk domestik bruto (PDB).
Jumlah tersebut tentunya tidak sedikit, bukan? Oleh sebab itu, saat ini pemerintah banyak memberikan dukungan pada UKM dan UMKM untuk menjadi salah satu cara mendorong perekonomian negara.
Supaya kita dapat memahami lebih lanjut, mari simak pengertian UKM, contoh, seluk beluk, dan juga tips menjalankan usaha UKM.
Pengertian UKM
Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, UKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri.
Usaha kecil menengah dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar.
UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Usaha Kecil dan Usaha Menengah juga menjelaskan kriteria usaha kecil dan menengah, sebagai berikut:
- Usaha kecil
- Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta sampai dengan maksimal Rp500 juta, tidak termasuk bangunan dan tempat usaha.
- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300 juta sampai dengan maksimal Rp2,5 miliar.
- Usaha menengah
- Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta sampai dengan paling banyak Rp10 miliar, tidak termasuk bangunan dan tempat usaha.
- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2,5 miliar sampai dengan paling banyak Rp50 miliar.
Jenis-jenis UKM
Ada banyak jenis UKM yang bisa kamu eksplor dan punya potensi yang baik, di antaranya:
1. Kuliner
Kuliner adalah bisnis yang paling banyak ditemui di masyarakat. Jenis UKM ini punya potensi yang besar karena bisa dikerjakan di rumah dengan modal yang tidak terlalu besar. Kamu perlu mempertahankan rasa, kualitas, bentuk kemasan, dan pelayanan bila ingin bisnis ini laris di pasaran.
2. Fashion

Tren fashion dunia terus berubah seiring berjalannya waktu, oleh sebab itu bisnis fashion terus memiliki penggemar. Bisnis fashion sebaiknya memiliki keunikan yang spesifik agar daya jualnya lebih tinggi.
3. Event organizer
Dengan situasi yang semakin membaik, bisnis event organizer sudah mulai merangkak naik lagi. Kamu bisa membuat bisnis event organizer untuk acara pesta ulang tahun, baby shower, lamaran, bahkan pernikahan. Kamu juga perlu belajar untuk membuat online event seperti livestreaming dan webinar karena peminatnya makin banyak.
4. Jasa digital
Dengan teknologi dan internet yang berkembang pesat, saat ini banyak perusahaan atau perorangan yang membutuhkan jasa digital. Jasa digital ini pun banyak bentuknya, mulai dari pembuatan aplikasi smartphone, jasa SEO, bahkan pembuatan website.
5. Produk kerajinan
Kerajinan seperti rajutan, gelas clay, dan aksesori handmade memang sangat cocok dijadikan ide bisnis. UKM produk kerajinan tidak pernah sepi pelanggan, apalagi kalau memiliki kualitas dan desain yang unik. Di hari spesial seperti Idulfitri dan Natal, kamu bisa membuat paket hampers untuk kerajinan buatanmu.
6. Cuci mobil panggilan
Dengan kesibukan yang tidak berkurang setiap harinya, banyak orang yang lebih memilih untuk mengandalkan cucian mobil panggilan untuk mencuci kendaraan mereka. Modalnya juga tidak terlalu besar, lho!
7. Cleaning service
Masih berkaitan dengan kesibukan orang, jasa bersih-bersih pun menjadi ide bisnis UKM yang potensial. Kamu bisa menawarkan jasa menyapu, mengepel, cuci baju, bahkan menyetrika. Usaha ini akan sangat menarik bagi masyarakat yang memiliki sedikit waktu luang untuk mengurus pekerjaan rumah.
8. Pendidikan
Usaha di bidang pendidikan dan training selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Pendidikan formal seperti pelajaran sekolah atau bahasa menarik bagi siswa atau mahasiswa. Sedangkan, training non formal seperti manajemen konflik, teknik interview kerja, atau bahkan training membuat kue pasti memiliki target pasarnya sendiri. Pastikan kamu memiliki keahlian yang diperlukan sebelum membangun bisnis pendidikan atau training.
Keunggulan dari UKM
Dengan potensinya yang tinggi, kamu mungkin mulai tertarik untuk memulai membangun UKM. Supaya makin yakin, berikut beberapa keunggulan usaha kecil menengah:
1. Lebih fleksibel dan kreatif
Usaha kecil dan menengah memiliki keleluasaan dalam menciptakan ide-ide baru dibanding perusahaan yang sudah lebih dewasa. Bisnis kecil bersifat fleksibel dan tidak kaku, sehingga inovasi bisa direalisasikan dengan lebih cepat tanpa harus melalui banyak hierarki terlebih dahulu.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan baru
Setiap orang yang menjadi pengusaha pasti membutuhkan karyawan bukan? Oleh sebab itu, salah satu keunggulan UKM adalah menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki, menjelaskan bahwa kita harus mendukung produk-produk dalam negeri.
“Akan terjadi pertumbuhan ekonomi dan bisa menyerap lapangan kerja sekitar 2 juta. Untuk menjadi negara 4 besar dunia, harus dari sekarang kita memperkuat sektor produksi kita,” ujar Teten, dikutip dari Liputan6.com.
3. Biaya operasional lebih rendah
Akibat bisnisnya yang masih berskala kecil, UKM biasanya belum memiliki kantor tetap, bahkan usaha kecil menengah bisa beroperasi di rumah kita sendiri. Dengan begitu, biaya operasional pun jadi lebih rendah karena tidak ada pemeliharaan gedung dan kebutuhan kantor lainnya.
4. Bisa fokus dengan bidang yang diminati
Usaha kecil menengah tidak selalu harus mengikuti apa yang sedang tren di pasaran, kamu bisa dengan bebas fokus dengan bidang atau produk yang benar-benar kamu sukai. Agar tidak tertinggal dengan kompetitor, cobalah berinovasi dengan ide-ide yang out of the box!
Kendala dalam menjalani UKM
Meski ada keunggulan, tentunya terdapat kendala yang akan kamu hadapi saat mengelola usaha kecil menengah.
1. Pengelolaan sumber daya manusia
Sumber daya manusia adalah masalah yang biasa ditemui oleh pebisnis kecil dan menengah. Mulai dari karyawan yang kurang, serta pengelolaan pekerjaan mereka.
Akibat belum ada struktur yang konkret dan kurangnya karyawan, seringkali karyawan mengerjakan lebih dari satu pekerjaan. Pekerja juga bisa saja mundur tiba-tiba sebelum ada pengganti, sehingga membuat kegiatan operasional terhambat.
2. Anggaran yang terbatas
Sumber anggaran dalam usaha berskala kecil biasanya hanya dari pemilik usaha saja. Hal itu menyebabkan anggaran bisnis pun terbatas. Pebisnis harus pintar-pintar mengatur pengeluaran dan pemasukan agar tidak terjadi kerugian.
3. Kurangnya dukungan keuangan dari bank
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, usaha kecil menengah sebenarnya bisa mendapatkan dukungan anggaran melalui pinjaman dari bank. Sayangnya, dijelaskan di situs Bank Indonesia, UKM masih menghadapi kendala akses keuangan.
Hal ini karena keterbatasan kemampuan usaha kecil menengah untuk menghasilkan laporan keuangan, padahal laporan tersebut adalah alat utama lembaga keuangan menilai kelayakan kredit.
Tips mengembangkan usaha kecil menengah

Ini dia beberapa tips mengembangkan usaha berskala kecil dan menengah agar bisa sukses:
1. Pentingnya branding
Dalam semua lini bisnis, branding adalah hal yang membuat brand kita memiliki keunikan dan pembeda dari kompetitor lainnya. Sebelum kamu mendirikan UKM, rancang dulu dengan matang apa tujuan bisnismu, target pasar, dan keunggulannya dari produk serupa.
2. Lakukan strategi pemasaran yang tepat
Manfaatkan berbagai media sosial untuk melakukan pemasaran bisnismu. Kamu bisa mengadakan promo dan potongan harga untuk menarik pelanggan baru, serta meningkatkan loyalitas pelanggan lama.
3. Ajukan kredit ke bank yang mendukung UKM
Saat ini sudah banyak bank yang mendukung kemajuan usaha kecil. Mereka bisa mempermudah proses pinjaman untuk modal dan kemajuan usaha.
Dilansir dari Bisnis.com, berikut daftar bank penyalur kredit untuk usaha kecil menengah:
- BRI
- Mandiri
- BCA
- BNI
4. Ikut berbagai pelatihan
Jangan pernah bosan untuk mengikuti pelatihan untuk memajukan bisnis kecilmu. Pelatihan ini bisa berupa training guna menambah kualitas produk atau jasa yang kamu jual, misalnya, pelatihan merangkai bunga atau kerajinan anyaman.
Namun, kamu juga pelatihan untuk mempertajam keahlianmu dalam bidang usaha, seperti digital marketing, pengelolaan keuangan, branding, penjualan lewat media sosial, dan cara mengelola pekerja. Tidak perlu khawatir biaya, sebab saat ini sudah banyak pelatihan gratis yang bisa kamu dapatkan lewat Youtube, lho.
Menjalani bisnis kecil dan menengah memang tidak mudah, akan ada banyak tantangan dan hal-hal baru yang kamu pelajari setiap harinya.
Namun, UKM memiliki kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia, kamu juga bisa membangun bisnis sesuai dengan apa yang kamu suka tanpa harus menuruti tren di pasaran. Jangan lelah untuk mengasah skill dan belajar strategi bisnis agar kamu memiliki lebih banyak pelanggan!