Voucher tentu bukan istilah yang asing. Kamu pasti sering membaca atau mendengarnya, terutama saat berbelanja atau berwisata. Ya, karena voucher biasanya berupa potongan harga atau kupon untuk paket layanan tertentu dalam berbelanja.
Namun jika berbicara voucher dalam akuntansi, ternyata tidak membicarakan hal yang sama. Jika membicarakannya dalam akuntansi, maka berhubungan erat dengan bukti-bukti transaksi keuangan. Ternyata cukup berbeda bukan!
Apakah perbedaannya hanya itu saja, atau ada yang lain?
Mari simak ulasan lengkap perbedaan istilah satu ini dalam bidang akuntansi dan industri. Sehingga kamu bisa membedakannya dengan pasti.
Baca juga: Bebas Bikin Promo Pakai Fitur “Kupon Sendiri”
Makna Voucher
Perbedaan pertama adalah dari segi makna atau pengertian. Mengutip belajarekonomi.com, dalam akuntansi, voucher bermakna sebuah pernyataan tertulis yang fungsinya adalah untuk mengkonfirmasi terjadinya sebuah transaksi keuangan. Hal itu dapat membantu untuk mencatat semua pendapatan dan biaya yang telah keluar dalam bisnis. Oleh sebab itu, bentuknya sangat beragam. Maka voucher dalam akuntansi bisa disebut pula sebagai bukti transaksi keuangan.
Dalam industri, voucher seringkali mendapat sebutan sebagai kupon. Istilah ini merujuk pada tanda bukti yang bisa konsumen pergunakan untuk mengklaim promosi, diskon, atau paket perjalanan wisata yang menjadi penawaran suatu perusahaan. Untuk memperoleh kupon, tentu saja ada hal yang perlu konsumen lakukan. Bisa berupa pembelian barang dalam jumlah tertentu, pembelian barang tertentu, dan sebagainya.
Bentuk Voucher
Perbedaan kedua adalah dalam hal bentuknya. Dalam akuntansi, sesuai pengertian yang ada dalam pembahasan sebelumnya, bentuk voucher beragam. Hal itu karena memang bentuk transaksi keuangan ada banyak jenisnya. Bentuk bukti transaksi keuangan dalam akuntansi bisa berupa: tanda terima, memo tunai, slip pembayaran, cek, faktur, nota debit, dan kredit.
Kupon bentuknya bisa tercetak atau digital. Dalam kupon biasanya akan ada keterangan mengenai promosi atau diskon yang pemiliknya bisa klaim. Kupon tercetak tentu saja berada di atas kertas, dan biasanya memiliki ukuran yang kecil. Untuk pengamanannya, biasanya kupon memiliki pelengkap kode unik. Sedangkan kupon digital tentu saja berupa file digital yang bisa berupa: tulisan, gambar, angka, atau kode unik. Untuk kupon digital juga ada pengaman tertentu untuk mencegah klaim berulang-ulang dari satu orang.
Baca juga: Tingkatkan Penjualan dengan Program Manajer Kampanye Pribadi dari LummoSHOP
Cara Mendapatkannya
Perbedaan ketiga adalah dari cara mendapatkannya. Sebagai bukti dalam akuntansi, maka perolehan voucher bisa dengan melakukan transaksi keuangan. Tanpa transaksi, maka tidak bisa membuat bukti keuangan. Transaksi tersebut bisa berupa kas keluar atau masuk, pembayaran kewajiban, penarikan utang, dan semua aktivitas keuangan lainnya.
Sedangkan kupon, untuk mendapatkannya, maka konsumen perlu berbelanja suatu produk dengan syarat tertentu, seperti membeli produk khusus, membeli dalam jumlah tertentu, atau syarat lainnya. Terkadang ada juga kupon yang bisa kamu peroleh dengan datang langsung ke toko atau mengunjungi alamat website perusahaan tertentu, tanpa harus berbelanja. Tentu saja tujuan perusahaan memberikan kupon yang demikian, adalah untuk menjaring konsumen baru.
Manfaat
Perbedaan berikutnya adalah mengenai manfaat keduanya. Untuk voucher dalam akuntansi bermanfaat untuk:
-
Mempertahankan kendali keuangan
Kegunaan utama bukti transaksi keuangan adalah untuk mempertahankan kendali keuangan secara menyeluruh. Karena dengannya kamu akan tahu dengan pasti semua transaksi keuangan yang terjadi. Selain itu, penganggaran bisa kamu lakukan dengan lebih mudah. Tanpa bukti transaksi keuangan, akan sulit untuk mempertahankan kendali keuangan perusahaan.
-
Mempermudah pencatatan akuntansi
Bukti transaksi keuangan selalu tertulis, oleh sebab itu sangat membantu dalam mempermudah pencatatan akuntansi. Dan memang setiap transaksi keuangan wajib untuk tertulis. Tanpa adanya bukti transaksi keuangan, maka pencatatan akuntansi tidak bisa kamu laksanakan secara terpercaya, karena mungkin hanya mengandalkan ingatan.
-
Mempermudah proses audit
Adanya bukti transaksi keuangan yang terarsip dengan rapi, akan mempermudah proses audit. Karena saat auditor butuh menelusuri sebuah transaksi, maka bukti transaksi keuangan sudah tersedia sebagai bahan penelusuran. Tanpanya, maka bisa muncul anggapan bahwa suatu transaksi mencurigakan. Maka penting untuk mengarsip bukti transaksi keuangan dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Jualan Roti Bakar: Jenisnya, Modal Usaha, Omzet, dan Tips Suksesnya
Sedangkan kupon manfaatnya adalah untuk:
-
Bentuk apresiasi pada pelanggan setia
Kupon adalah bentuk apresiasi kepada pelanggan setia. Apresiasi ini akan membuat pelanggan merasa dibutuhkan, sehingga tetap menggunakan suatu produk.
-
Untuk mempertahankan pelanggan setia
Kupon, perusahaan berikan untuk mempertahankan pelanggan setia. Dengan memberikan banyak promo, bonus dan kemudahan lainnya, maka perusahaan berharap konsumen tidak akan berpindah ke yang lain.
-
Untuk menjaring pelanggan baru
Terkadang perusahaan memberikan kupon secara cuma-cuma, alias tanpa harus melakukan pembelian produk tertentu. Manfaat dari pemberian kupon gratis adalah untuk menjaring pelanggan baru. Karena mereka dirangsang untuk mencoba suatu produk terlebih dahulu. Jika merasa cocok, tentu konsumen baru tersebut akan beralih menjadi pelanggan setia.
Fungsi
Perbedaan keduanya juga dalam hal fungsi. Voucher dalam akuntansi berfungsi untuk:
- Sebagai bukti transaksi keuangan, yang kemudian akan tercatat dalam jurnal. Dari sinilah awal pembuatan sebuah laporan keuangan, yang sangat bermanfaat dalam bisnis.
- Jika mempergunakannya sebagai bukti transaksi keuangan, secara otomatis juga menjadi bukti audit.
Sementara kupon fungsinya untuk:
- Dalam bidang wisata, sebagai dokumen untuk klaim pelayanan kepada agen travel yang menerbitkan voucher.
- Untuk tagihan kepada penerbit kupon atas jasa yang tertulis dalam kupon.
- Untuk mengklaim diskon atau promo tertentu yang ditawarkan.
Baca juga: Mau Menjaga Loyalitas Pelanggan? Coba 6 Fitur dari LummoSHOP Ini
Jenis Voucher
Perbedaan berikutnya adalah sehubungan dengan jenis. Voucher dalam akuntansi ada beberapa jenis, yaitu:
- Debit atau voucher pembayaran yang berguna untuk pembayaran tunai atau cek. Sehingga kas akan dikreditkan, karena ada aliran kas keluar.
- Voucher kredit atau tanda terima adalah mencatat terima uang tunai atau tanda terima bank. Bukti transaksi keuangan ini terbagi menjadi dua yaitu:
-
- Penerimaan tunai yang mencatat penerimaan kas secara tunai.
- Tanda terima bank bisa berupa cek atau wesel, atau dengan kata lain uang atau kas tidak diterima tunai. Sehingga kemudian akan menambahkan jumlah uang dalam rekening bank penerima kas.
- Non-tunai atau voucher transfer, kegunaannya adalah untuk mencatat transaksi non tunai. Termasuk yang membutuhkan bukti transaksi keuangan non tunai adalah penjualan secara kredit.
- Voucher pendukung, sesuai namanya, adalah untuk mendukung transaksi yang telah terjadi. Contohnya adalah tagihan solar yang dilampirkan pada bukti transaksi keuangan alat transportasi.
Baca juga: Modal dan Tips agar Usaha Cucian Mobil Disukai Konsumen
Sedangkan jenis kupon yaitu:
- Promosi ada banyak ragamnya. Intinya adalah memperkenalkan sebuah produk baru. Biasanya kupon promo memberikan kesempatan penerimanya untuk mencoba sebuah produk yang baru rilis.
- Dasar pemberian hadiah biasanya karena pembelian tertentu, ikut sebuah kompetisi dan sebagainya. Kupon jenis ini akan memberikan hadiah kepada penerimanya.
- Potongan harga (diskon) tentu saja berupa potongan harga jika membeli produk tertentu atau membeli dalam jumlah tertentu.
- Layanan tambahan adalah jenis kupon yang biasanya diberikan oleh perusahaan jasa, seperti: hotel, wisata dan sejenisnya. Layanan tambahan bentuknya seperti: parkir gratis, spa gratis, dan sebagainya.
Jadi makin jelas bukan perbedaan voucher dalam bidang akuntansi dan industri. Tentunya setelah membaca artikel ini, kamu sudah bisa menggunakan istilah tersebut dengan tepat.
Baca juga artikel terkait lainnya
- Strategi Menggunakan Diskon Voucher untuk Tingkatkan Penjualan Ramadan
- Membangun Brand dengan Word of Mouth Marketing
- LummoSHOP x Lalamove: Lancar Jualan Online dengan Promo Ongkir Diskon 100%
- Teknik Editing Foto dan Konten untuk Banner Promo/Diskon
- Membuat Diskon dan Promo Menarik dengan Fitur dari LummoSHOP